UAS PENDIDIKAN PANCASILA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
UAS PENDIDIKAN PANCASILA
Nama: Amirulloh Karim
NIM: 20060474069
KELAS : 2020B
JURUSAN : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
· apa saja bukti -bukti Nilai- nilai Pancasila yang dibudayakan oleh Nenek Moyang/ Bangsa Indonesia- Nusantara sejak masa kehidupan awal/prasejarah sampai dengan masa Pergerakan Nasional.
Jawab :
Berikan bukti-bukti bahwa unsur pancasila sudah ada sejak zaman nenek moyang
1. Semangat gotong royong
2. Bersatu dalam satu keyakinan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia
3. Musyawarah mufakat yang sudah diterapkan sejak lama
4. Nilai - nilai silaturahmi dan kekeluargaan yang merekat
Pembahasan
Pancasila merupakan falsafah, ideologi, landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diyakini oleh bangsa Indonesia kebenarannya.
Secara harfiah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang diambil dari kitab Negarakertagama yaitu “Pantjasyila”, Pantja yang berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Secara singkat Pancasila bisa diartikan sebagai rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada realitanya pancasila bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri atau yang juga dikenal sebagai Kausa Materialis yakni bahwa pancasila bersumber dari nilai-nilai adat istiadat, budaya dan nilai religius yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Beberapa contoh bukti bahwa Pancasila berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sejak dahulu kala adalah :
1. Semangat gotong royong
2. Bersatu dalam satu keyakinan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia
3. Musyawarah mufakat yang sudah diterapkan sejak lama
4. Nilai - nilai silaturahmi dan kekeluargaan yang mereka
· NILAI PANCASILA PADA ZAMAN PRA SEJARAH SAMPAI SEKARANG
NILAI PANCASILA PADA ZAMAN PRASEJARAH
Para ahli geologi menyatakan bahwa keberadaan Indonesia baru diketahui 60 juta tahun lalu yaitu berkisar pada pertengahan zaman Tersier, zaman tersier merupakan zaman di mana reptil raksasa sudah mulai punah dan binatang mamalia mengalami perkembangan pesat pada zaman tersebut. Indonesia baru di huni oleh manusia 600.000 tahun silam di mana memasuki zaman kuarter, zaman kuarter merupakan zaman yang penting karena pada zaman inilah awal mula di peradaban manusia. Terdapat tiga zaman di Indonesia yaitu zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu besar (Megalitikum), dan zaman batu muda (Neolitikum). keberadaan tiga zaman tersebut diketahui berdasarkan hasil penemuan fosil Pithecanthropus Erectus, Meganthropus Paleo Javanicus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis, serta Homo Mojokertensis. Pada zaman – zaman tersebut manusia telah hidup bersama dan memenuhi kebutuhan hidupnya, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai – nilai pancasila sebenarnya telah ada sejak zaman prasejarah. Nilai – nilai pancasila tersebut antara lain:
- Nilai ketuhanan, nilai ini terbukti dari kerangka mayat manusia purba Wajakensis dan Pithecanthropus erectus yang berasal dari zaman Paleolitikum, dari hal tersebut diketahui bahwa pada zaman tersebut telah ada penguburan mayat. Hal lain yang menunjukkan bahwa zaman tersebut telah mempercayai hal – hal yang berbau religius dengan manusia adanya alat – alat yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan kegiatan keagamaan. Di zaman prasejarah pun telah terdapat kepercayaan animisme dan dinamisme yang merupakan wujud dari tindakan keagamaan yang berdasarkan keyakinan pada agama. Alat – alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan keagamaan antara lain;
- Menhir, memiliki bentuk seperti tiang atau tugu yang digunakan sebagai tempat memuja arwah nenek moyang, umumnya menhir di tempat yang tinggi yang di percayai sebagai tempat roh nenek moyang.
- Dolmen, merupakan sebuah meja batu yang digunakan sebagai tempat untuk meletakkan sesaji. melihat bahwa untuk bagian dari dolmen di mayat tersebut sebagai tempat untuk menyimpan mayat, maka dari itu kaki meja batu di perbanyak untuk menutupi. Adanya hal tersebut menunjukkan bahwa manusia pada zaman prasejarah telah mempercayai adanya hubungan yang selaras dan harmonis antara makhluk yang telah mati dengan makhluk yang masih hidup.
- Sarchopagus, merupakan sebuah peti yang terbuat dari batu di mana digunakan sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Sarchopagus memiliki bentuk seperti lesung atau palung dengan tutup pada bagian atasnya.
- Punden Berundak, merupakan bangunan yang berbentuk seperti teras yang bertingkat dan mengarah ke satu titik mengerucut. Umumnya bangunan ini terletak di tempat-tempat yang tinggi, hal tersebut dikarenakan bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan di mana keyakinan manusia zaman tersebut adalah semakin tinggi tempat tersebut maka semakin dekat pula dengan para leluhur.
- Arca, merupakan patung dari batu besar yang dibuat berbentuk seperti manusia dan hewan yang merupakan perlambangan nenek moyang, arca memiliki fungsi sebagai pemujaan.
2. Nilai kemanusiaan, nilai ini pada perilaku manusia pada zaman itu di mana saling memberi penghargaan yang tinggi terhadap manusia lain meskipun manusia tersebut telah meninggal. Manusia pada zaman prasejarah juga sudah mengenal barter dan umumnya kelompok manusia melakukan barter sumber daya yang disesuaikan dengan kelompok yang menetap di area pantai, dengan kata lain mereka tidak hanya hidup terbatas dengan wilayah atau pun kelompoknya saja.
3. Nilai kesatuan, manusia pada zaman prasejarah telah menggunakan bahasa Austronesia, di mana bahasa ini merupakan suatu keluarga bahasa tua yang digunakan pada zaman dahulu. Rumpun bahasa ini tersebar di pulau – pulau daerah Asia Tenggara, sehingga menyebabkan adanya kesamaan terhadap kos kata dan kebudayaannya. Manusia pada zaman prasejarah juga sudah menguasai pengetahuan mengenai lautan, perahu, musim, selain itu menjadikan lautan sebagai tempat hidupnya, sehingga penyebaran manusia di Indonesia dapat dilakukan secara merantau hingga ke pulau-pulau yang terbatas oleh laut dan menyebut negeri tempat mereka tinggal sebagai Tanah Air .
4. Nilai musyawarah, pada prasejarah, terdapat hal-hal tersebut yang di cerminkan melalui kehidupan mereka, seperti aturan bercocok tanam, tentang kepentingan dalam desa, klan, suku dan marga yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang dipilih melalui musyawarah, di mana yang dipilih berdasarkan Primus Inter Pares atau yang pertama di antara yang sama, hal tersebut memungkinkan adanya tumbuh kembangnya adat sosial.
5. Nilai Keadilan sosial, Manusia pada zaman tersebut Telah Mengenal bercocok Tanam Serta gotong royong, Hal it menandakan Telah ada Peralihan lifestyle dari Pola foodgathering atau mengumpulkan makanan serta berburu, menjadi Pola foodproducing atau mulai bercocok tanam sendiri. Hal tersebut merupakan upaya mewujudkan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
NILAI PANCASILA PADA ZAMAN KERAJAAN
Menurut Moh. Yamin berdirinya negara Indonesia tidak luput dari adanya kerajaan – kerajaan di Indonesia yang merupakan warisan dari nenek moyang bangsa. Pernyataan Berdasarkan Bung Karno bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa yang di gali dari dalam diri bangsa Indonesia itu sendiri, maka dari itu Pancasila sangat berkaitan erat dengan etika serta kebudayaan asli bangsa Indonesia. Kebudayaan asli bangsa yang memiliki pengaruh besar jauh sebelum kemerdekaan adalah pada masa kerajaan Hindu, Buddha dan Islam. Kerajaan Majapahit dan kerajaan Sriwijaya, kedua kerajaan tersebut disebut – sebut sebagai pemersatu bumi Nusantara, selain itu memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan agama Hindu – Buddha di Indonesia. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan dengan corak agama Hindu – Buddha, kedua agama tersebut menunjukkan adanya hubungan erat pada masa itu. Nilai – nilai pancasila yang tersedia pada masa kerajaan Majapahit antara lain adalah;
Adanya perdamaian antara dua agama yaitu agama Hindu – Buddha dan dapat hidup saling mengenal. Istilah pancasila telah terdapat di dalam kitab Negarakertagama yang di karang oleh Empu Prapanca dan dalam kitab Sutasoma yang di karang oleh Empu Tantular di mana di dalamnya terdapat sloka yang berbunyi “ Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua ” yang bermakna walaupun tetap satu jua dan tidak ada agama yang memiliki tujuan berbeda. Hal ini menunjukkan nilai pancasila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada masa kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk, terjalin hubungan baik antara kerajaan majapahit dengan kerajaan lainnya seperti kerajaan Tiongkok, Ayoda, Champa dan Kamboja, selain itu terjalin pula persahabatan dengan negara tetangga lainnya. Hal ini menunjukkan adanya nilai pancasila kedua yaitu kemnuasiaan dengan saling menjalin hubungan baik.
Sumpah palapa yang di kemukakan oleh patih Gajah Mada merupakan sumpah untuk mempersatukan Nusantara ini, dalam haltersebut mencerminkan telah ada nilai-nilai Pancasila terutama nilai-nilai sila ke tiga pada zaman itu. Di cerminkan pula dengan adanya keutuhan kerajaan Majapahit.
Kerajaan majapahit memiliki perhatian – musyawarah di mana dalam memutuskan sesuatu secara mufakat, selain itu nilai pancasila ke empat dicerminkan pula dari adanya kerukunan gotong royong dalam masyarakat kerajaan majapahit.
Nilai pancasila sila ke lima di cerminkan melalui berdirinya kerajaan kerajaan selama berabad-abad yang juga di topang dengan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakatnya.
Kerajaan lain yang memiliki corak agama Hindu adalah kerajaan Kutai. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara dan terletak di Kalimantan Timur dengan nama pertama bernama Kudungga yang memiliki anak yang memiliki keturunan bernama Mulawarman. Nilai pancasila yang pada kerajaan ini mudah pada; kejayaan dari kerajaan Kutai ketika berada di bawah pimpinan Raja Mulawarman di mana wilayah kekuasaannya hampir mencakup seluruh wilayah Kalimantan Timur, serta rakyatnya memiliki kehidupan yang makmur dan sejahtera. Masyarakatnya telah memeluk agama hindu, yang merupakan pengaruh dari masuknya kebudayaan India hal tersebut juga dapat disebabkan karena letak kerajaan Kutai berada di jalur perdagangan India (barat) dan Cina (Timur) sehingga mendapatkan banyak pengaruh dari luar.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang menjadi pusat penyebaran agama Budha dan nilai – nilai budaya yang mengandung nilai – nilai Pancasila di dalamnya. Pada zaman kerajaan Sriwijaya unsur – unsur di dalam Pancasila seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Tata Pemerintah atas dasar musyawarah dan Keadilan sosial sudah di hayati dan di laksanakan tetapi belum di rumuskan secara konkrit seperti Pancasila saat ini. Dokumen yang menjadi bukti adanya unsur – unsur Pancasila pada zaman Sriwijaya adalah Prasasti – prasasti di Talaga Batu, Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tuo dan Kota Kapur. Nilai – nilai Pancasila yang terkandung pada budaya kerajaan Sriwijaya sebagai berikut:
Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, pada zaman kerajaan Sriwijaya umat agama Budha dan umat agam Hindu saling hidup secara manusiawi, hal tersebut menunjukkan bahwa pada zaman Sriwijaya sudah ada kebebasan dalam beragama serta saling bertoleransi terhadap agama satu sama lain. Selain itu di kerajaan Sriwijaya terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
Sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, dalam konsep Budha kemanusiaan merupakan Dharma di mana praktiknya untuk memuliakan semua makhluk dan umat Budha selalu mengembangkan sikap pikiran penuh cinta kasih ( Metta ), welas asih ( Karuna ), simpati ( Mudita ) dan batin yang seimbang. ( Uppekkha ). Pada zaman kerajaan Sriwijaya terjalin hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti Harsa), dengan adanya hubungan ini para pemuda dari kerajaan Sriwijaya di kirim ke India untuk belajar.
Sila ketiga yaitu persatuan Indonesia, dalam konsep agama Budha telah di tekankan pentingnya persatuan di mana yang terdapat dalam Dhammapada 194, selain itu pada zaman kerajaan Sriwijaya sudah di konsep negara kepulauan sesuai dengan konsepsi Wawasan Nusantara.
Sila Keempat yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, kunci dari sila ini adalah menjunjung tinggi rakyat, pemimpin yang hikmat dan bijaksana, memuliakan permusyawaratan dan perwakilan, dalam Budha pun hal tersebut dijelaskan dalam Mahaparinibbana Sutta di mana Sang Budha menjelaskan bahwa dengan sering mengadakan musyawarah yang di hadiri oleh banyak peserta, diharapkan mendapat perkembangan dan mendapat kan keruntuhan.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, dalam konsep agama Budha di uraikan dalam Sigalova Sutta mengenai pentingnya berbagi dan melayani, di mana setiap orang memiliki kewajiban dan hak untuk melayani, untuk di bagi dan berbagi. Inti dari hubungan tersebut adalah bagaimana sikap saling memuliakan dalam hidup, terciptanya keharmonisan, dan keadilan.
Nilai Pancasila pada masa kerajaan Islam telah diterapkan antara lain adalah;
Sila ke-1, yaitu ketuhanan yang maha esa yang diterapkan oleh masyarakat Islam dengan keyakinan beragama bahwa Allah maha Esa.
Sila ke-2, pada masa wali songo dengan cara menghapus sistem kasta dan penerapan.
Sila ke-3, pada upaya wali songo dalam mempersatukan Indonesia dengan cara berdakwah dari pulau ke pulau, salah satunya pulau Jawa .
Sila ke-4, pada masa itu diimplementasikan untuk mengatasi persengketaan dengan cara musyawarah.
Sila ke-5, diterapkan masyarakat Islam dari zaman kerajaan hingga sekarang yakni keadilan bagi seluruh umat Islam.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, nilai pancasila pun sudah ada pada masa kerajaan tersebut di antaranya adalah sebagian besar penduduk kerajaanSamudra Pasai memeluk agama Islam dan bermazhab Syafi'i dan karena kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama, maka kerajaan ini memiliki andil besar terhadap penyebaran Islam ke seluruh pelosok Sumatera.
Kerajaan Samudra Pasai memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan – kerajaan Islam di India dan di Arab, serta memiliki hubungan langsung dengan kerajaan Cina untuk hubungan diri dari ancaman kerajaan Siam yang daerahnya mencakup Jazirah Malaka. Hubungan antara penduduk kerajaan Samudra Pasai dengan penduduk kerajaan Persia, Arab dan Gujarat terjalin dengan baik dan saling menyebarkan kebudayaan masing-masing pihak.
Pada masa kepemimpinan Sultan Malik As Saleh, beliau dapat mempersatukan dua kota besar yang berada di kerajaan Samudra Pasai dan menjadikan masyarakatnya memeluk agama Islam. Selain itu kerajaan Samudra Pasai juga berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan tujuan untuk islamisasi di daerah pedalaman. Kerajaan Samudra Pasai pun memiliki hubungan baik dengan kerajaan – kerajaan yang ada di sekitarnya seperti kerajaan malaka.
Adanya hubungan baik antara sultan dengan rakyatnya, menunjukkan adanya nilai pancasila ke empat. Selain itu sultan selalu melakukan musyawarah dan bertukar pikiran dengan para ulama, menghormati para tamu yang datang, dan bahkan memberikan tanda mata pada para tamu yang datang ke kerajaannya. Kerajaan Samudra Pasai mengembangkan sikap sikap dan kebersamaan.
Masyarakat kerajaan Samudra Pasai memiliki kehidupan yang sangat makmur, hal itu dikarenakan kerajaan tersebut menjadi pusat perdagangan dan pelayaran. Selain itu karajaan sangat mendukung kreativitas rakyatnya untuk terjun ke dunia maritim.
PANCASILA PADA MASA KEMERDEKAAN
Sejarah pembuatan pancasila pada masa pra-kemerdekaan di latar belakang oleh kekalahannya pemerintah jepang dalam perang dan terdesak oleh keinginan untuk mempertahankan sisa – sisa kekuatannya dengan cara mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia. Karena hal tersebut dijanjikan sebuah kemerdekaan untuk Indonesia dengan membentuk suatu badan yang disebut BPUKI. BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945 dengan beranggotakan 60 orang dari Indonesia dan 7 orang yang berasal dari Jepang untuk mengawasi dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 di mana pada sidang ini bertujuan untuk membahas mengenai dasar negara. Pada sidang pertama tersebut para anggota yang menghadiri sidang di minta untuk mengemukakan dasar negara Indonesia, hal tersebut mendorong mereka dalam menggali kekayaan kerohanian, kepribadian dan wawasan kebangsaan yang terpendam. Moh. Yamin pada hari itu mengemukakan 5 asas di antaranya;
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuanan
- Peri kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)
Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan 5 asas yang berisi;
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir batin
- Musyawarah
- Keadilan rakyat
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno pun mengusulkan 5 asas dasar negara antara lain;
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau perikemanusiaan
- Mufakat atau demokrasi
- Kesejahteraan sosial
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Ke lima asas yang di kemukakan oleh Ir. Soekarno terebut di sebut sebagai Pancasila di mana menurut beliau ke lima asas tersebut dapat di peras menjadi Trisila atau tiga sila antar lain;
- Sosionalisme
- sosiodemokrasi
- Ketuhanan dan kebudayaan
Setelah dikemukakan sebagai – sebagaimana tersebut, terjadilah kemajuan yang menggambarkan hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara kelompok netral agama, kelompok agama Islam dan kelompok agama Kristen. Kelompok agama Islam mengusulkan kepada BPUPKI untuk menjadikan Islam sebagai dasar negara dan lainnya mengusulkan dasar negara. Karena adanya perbedaan ini, maka di bentuklah Panitia Sembilan yang kemudian mengakomodasi antara kelompok Nasionalis dengan kelompok Islam. Panitia Sembilan simpan untuk merancang teks proklamasi yang akan dibuat sebagai pendahuluan. Rancangan preambule kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta dan dibuat pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta kemudian dibuka sebagai pembukaan UUD 1945 dengan menghapus tujuh kata di dalamnya yaitu “… dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk – pemeluknya.” dan di ganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kesepakatan penghapusan tujuh kata tersebut dilakukan dengan cepat demi kepentingan Nasional, serta rasa tidak ingin republik yang dibentuk menjadi negara yang berbasis agama tertentu.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi perkembangan di kota Hiroshima yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat, hal tersebut menyebabkan terdesaknya tentara jepang. Setelah terjadinya kejadian tersebut kemudian BPUPKI dibubarkan karena dianggap tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, sebagai pengganti dari BPUPKI kemudian di bentuklah PPKI. Serangan bom atom kedua yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat menyebabkan tentara jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya, hal tersebut di manfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Maka pada tangga 16 Agustus 1945 kesepakatan mengenai penyusunan teks proklamasi setelah sebelumnya Seokarno – Hatta di bawa menuju Rengasdenklok yang merupakan tempat bekas markas PETA sehingga dianggap cukup aman. Penyusunan teks proklamasi dilakukan secara cepat mulai pukul 02.00 – 04.00, di mana penyusunan dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di dalam ruang makan, di saksikan oleh Soekarni, BM Diah, Sudiro dan Syuti Melik dan di ketik oleh Sayuti melik. Setelah membacakan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian di keesokan harinya PPKI sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 akan membentuk UUD 1945, setelah sebelumnya menghapuskan 7 kata dari piagam Jakarta dan menggantinya deng "Ketuhanan Yang Maha Esa".
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar